Gali Potensi Wisata Banten Lama, DP3AKKB Banten Bina Keterampilan Perempuan
Tintamerdeka.co.id Serang – Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Provinsi Banten mengadakan Rapat Koordinasi Industri Rumahan Perempuan di Aula Kantor DP3AKKB Provinsi Banten. Dalam rapat tersebut Pemerintah Provinsi Banten fokus berdayakan perempuan dalam pengembangan ekonomi di Kecamatan Kasemen. Kamis (11/7/2019).
Kepala DP3AKKB Provinsi Banten, Sitti Maani Nina mengatakan, pihaknya dalam hal ini mencoba untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dalam bidang ekonomi dengan keterampilan, hal itu guna mempersiapkan kebutuhan penunjang kawasan wisata Kesultanan Banten.
“Yang paling penting adalah bagaimana masyarakat dapat membuat kreativitas, dan inovasi di bidang usaha rumahan yang disesuaikan dengan pembangunan di Kasemen (pembangunan kawasan wisata Banten Lama-red),” katanya.
Nina mengemukakan, dalam program ini pihaknya berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Serang dengan mengundang DP3AKB Kota Serang, Dinkop dan UMKM Kota Serang, Camat, Lurah, dan PKK. Nina berharap, program yang dilaksanakan ini dapat diterima oleh masyarakat, dan dapat bersinergi dengan pemerintah.
“Kita dalam Rakor Industri Rumahan Perempuan, mengundang narasumber dari Bappeda Provinsi Banten langsung guna memberikan pemahaman tentang konsep pengembangan potensi ekonomi,” ujarnya.
Nina menambahkan. “Setelah kita liat disana potensinya ada TPI, parawisata pulau dan sebagainya. Kita juga memberika pemahaman bagaimana cara mengelola Bank Sampah. Jadi bagaimana laki-laki dan perempuan dapat diberdayakan, sehingga mendapatkan penghasilan,” katanya.
Sementara Kepala Bappeda Provinsi Banten, Muhtarom mengatakan, salah satu konsen pembangunan Pemerintah Provinsi banten di era kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur, Wahidin Halim – Andika Hazrumy yakni dalam bidang ekonomi, dengan visi peningkatan dan pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten dan masyarakatnya.
Dia menilai, sebuah kemustahilan apabila suatu daerah akan maju perekonomiannya jika tidak dibantu oleh para pelaku usahanya. “Bagaimana Banten akan maju jika prekonomiannya tidak berkembang, bagaimana masyarakat akan sejahtera jika perekonomiannya tidak maju,” ujar Muhtarom saat menjadi narasumber.
Dia menuturkan, sesuai data Dinas Pariwisata Provinsi Banten wisata Kesultanan Banten yang berada di Kecamatan kasemen, per tahun telah dikunjungi 5 juta orang pengunjung. Wisatawan datang dari Banten, luar daerah, dan mancanegara.
“Dengan jumlah wisatawan yang datang ke kawasan Kesultanan Banten, maka harus dipersiapkan apa yang menjadi kebutuhan wisatawan guna menunjang kawasan wisata itu,” ucapnya.
Muhtarom berpendapat, peluang yang bisa ditangkap diasana diantaranya seperti kebutuhan makanan, oleh-oleh, cideramata, ataupun fasilitas seperti tempat penginapan. “Hanya tinggal dipersiapkan apa yang bisa kita lakukan untuk melakukan usaha disana. Jangan sampai kaya telor asin saja, ada yang didatangkan dari Berebes. Kenapa tidak bisa kita sediakan. Itulah salah satu peluangnya,” katanya.
Lanjut dia, kebijakan pemerintah daerah melalui Disperkim atau PRKP sedang merencanakan untuk menyiapkan tempat penginapan. Hal itu tentunya dapat bekerjasama dengan warga sekitar untuk menjadikan rumahnya sebagai tempat penginapan. Selain itu dalam bidang lain, warga bisa menjadi tour guide, kemanan, ataupun pedagang.
“Jadi jangan sampai masyarakat kita hanya dapat menonton tanpa dapat menikmati hasil dari pembangunan tersebut. Peran pemerintah sendiri akan hadir dalam hal pembinanan, karena pemerintah kan tidak boleh usaha. Pemerintah paling hanya berkolaborasi dengan pelaku usaha,” tegasnya. (SM)